phonegrahpyindonesia

Samsung kembali memperkenalkan smartphone lipatnya, yakni Samsung Galaxy Z Flip 3. Pengembangan dari seri Z Flip sebelumnya ini memiliki spesifikasi yang hampir sama namun harganya lebih murah. Pada generasi pertama Z Flip, smartphone ini dibandrol dengan harga 21,8 juta rupiah saat diperkenalkan di Indonesia. Sedangkan Galaxy Z Flip 3 hanya dibandrol dengan harga 16 juta rupiah. Meski selisih hampir 6 juta rupiah, namun spesifikasi dari Galaxy Z Flip 3 tidak kalah dengan generasi sebelumnya. Samsung menambahkan beberapa peningkatan, khususnya dari segi keamanan. Galaxy Z Flip 3 dibekali dengan Corning Gorilla Glass Victus yang berfungsi melindungi smartphone dari goresan. Selain itu, Galaxy Z Flip 3 juga tahan air. Lapisan pelindung IPX8 pada seri ini mampu melindungi smartphone ini dari air dengan kedalaman 1,5 meter dengan waktu maksimal 30 menit. Baca juga:  Motorola Edge S Pro Meluncur dengan Desain Elegan Beralih ke spesifikasi layar, Galaxy Z Flip 3 memiliki layar berd...

Bagi orang yang menggeluti fotografi, nampaknya keinginan untuk menjual karya foto selalu ada. Entah itu secara langsung atau melalui website jual beli foto online seperti Shutterstock . Meski banyak situs lainnya yang menerima jual beli foto, namun Shutterstock seperti memiliki kelasnya tersendiri. Agar foto disetujui, kita harus melewati seleksi yang sangat detail . Mungkin sebagian orang akan menjadikan hal ini sebagai acuannya dalam berkarya. Tidak jarang banyak phonegrapher yang harus mencoba berulang kali agar fotonya diterima oleh Shutterstock . Jika kamu pernah mencobanya dan selalu ditolak, mungkin 5 hal ini penyebabnya. 1. Foto Tidak Fokus Faktor yang paling sering ketika foto ditolak di Shutterstock adalah Out of Focus . Meski jika dilihat foto sudah cukup fokus, tapi mata Shutterstock jauh lebih jeli. Jika terdapat buram atau terdapat fokus di beberapa subjek, maka Shutterstock akan menolaknya. Baca juga:  5 Situs Download Foto Gratis Sebelum mengunggah f...

Saat kecil, seperti anak-anak pada umumnya, saya juga suka difoto. Beberapa pose (saya lihat di album foto) kadang membuat saya tertawa sendiri. Tetapi entah mengapa, sejak SD sampai SMA, secara pribadi saya tidak pernah ingin menjadi fotografer. Saya termasuk orang yang paling awam tentang dunia fotografi. Mengenal jenis-jenis kamera seperti Prosummer dan Digital Single Lens Reflex (DSLR) saja ketika SMA. Itu pun masih sekadar tahu nama, tanpa pernah memakai apalagi memilikinya. Orang yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi kepada saya adalah teman satu kamar sewaktu di asrama dulu. Saya masih ingat ketika dia rela menukarkan Samsung Galaxy V miliknya (waktu itu keluaran terbaru, harga pasaran masih satu juta lebih) dengan kamera digital entah tipe apa. Meski sekadar kamera digital, tapi sudah terlihat mewah kala itu. Sejak itu ia langganan menjadi seksi dokumentasi di berbagai acara. Memegang kamera di depan banyak orang, bagi laki-laki di usia 17 belasan seperti menjad...

Hak cipta suatu karya sangatlah penting, tak terkecuali pada foto. Hal ini berfungsi untuk menjaga foto tersebut dari pencurian. Karena banyak orang yang mengambil foto tanpa izin, bahkan mengklaim bahwa foto tersebut adalah karyanya. Agar bisa mengunduh foto yang memiliki hak cipta, seseorang harus membayarnya. Apalagi jika foto tersebut digunakan untuk kepentingan komersil seperti iklan. Tapi pernahkah kalian memerlukan sebuah foto untuk kepentingan blog, pamflet dan sejenisnya? Jika iya, kalian tidak usah bingung karena 5 situs di bawah ini menyediakan foto gratis. 1. Pixabay Pixabay menjadi rekomendasi pertama situs yang menyediakan foto gratis. Bagi saya pribadi, foto yang terdapat di pixabay lebih lengkap dibandingkan dengan situs lainnya. Karya foto di dalamnya juga tidak sembarangan, karena dibuat oleh para fotografer profesional. Jadi tidak diragukan lagi. Baca juga:  3 Bahan ini Ampuh Bersihkan Lensa Kamera Smartphone Pixabay tidak hanya menyediakan foto saja, nam...

Pabrikan smartphone asal Amerika Serikat, Motorola resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, Motorola Edge S Pro. Sebelumnya, pada beberapa waktu lalu, Motorola merilis trio Edge 20 series. Dibanding dengan versi sebelumnya, Motorola Edge S Pro memiliki kelebihan pada desain dan tampilan yang lebih elegan. Layar yang tersematkan pada smartphone ini yaitu OLED dengan diagonal 6,7 inci dengan resolusi Full HD+ dan 1 miliar warna. Bagian depan layar ini dilindungi oleh Gorilla Glass 5. Refresh rate layar mencapai angka 144 Hz dan t ouch sampling rate mencapai 576 Hz, didukung teknologi HDR 10 plus, serta DCI-P3 color gamut. Sedangan pada seri Edge S regular masih menggunakan IPS panel. Baca juga:  Poco M3 Pro The Real 5G Killer Kamera depan (kamera selfie ) dikemas dengan model punch-hole atau lubang untuk menampung kamera. Resolusinya 32 MP, cukup untuk memenuhi kebutuhan selfie pengguna. Sebagai perbandingan, Motorola Edge S regular memiliki dua kamera depan dengan reso...

Bagi pecinta phonegraphy, masalah lensa kamera yang kotor kerap dialami. Jika lensa kotor, maka foto yang dihasilkan juga tidak maksimal. Lensa yang kotor bisa menyebabkan buram atau tidak jernih. Hal ini jelas sangat menggangu. Penyebab lensa kotor beragam, yang paling sering yaitu debu. Jika kita sembarangan meletakkan smartphone , maka resiko lensa kamera terkena debu sangat tinggi. Debu bisa menempel dan meninggalkan jejak pada lensa kamera. Selain debu, bekas sidik jari juga sangat rawan. Apalagi jika tangan kita berminyak, jangan sekali-kali memegang lensa kamera. Meski tidak terlalu fatal, namun bekas minyak dan sidik jari akan sangat mengganggu. Penyebab di atas mungkin pernah kita alami. Apalagi jika kita lebih sering hunting foto landscape, resiko lensa kamera kotor lebih tinggi. Tapi tenang, kali ini kita akan membahas cara membersihkan lensa kamera smartphone yang kotor dengan 3 bahan di bawah ini. 1. Minyak Kayu Putih Meski salah satu penyebab lensa kamera kotor...

Saat ini, editing foto menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses menghasilkan foto terbaik. Kekurangan masing-masing perangkat, membuat foto yang dihasilkan kadang kurang maksimal. Dalam kondisi tertentu, foto bisa terlihat lebih gelap, terlalu terang bahkan over saturation. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mengedit foto menjadi solusinya. Kecanggihan teknologi juga mempermudah siapa saja dalam hal editing foto. Jika dulu aplikasi edit foto seperti Adobe Photoshop maupun Adobe Lightroom hanya ada di computer, kini aplikasi tersebut bisa dengan mudah diinstall pada smartphone. Bahkan tidak hanya satu dua aplikasi, berbagai aplikasi editing foto seperti Snapseed, Light X, Lens Distorstion sangat mudah didapatkan. Meski sudah banyak aplikasi editing foto yang memudahkan pengguna, bukan berarti mengedit foto bisa semudah membalikan telapak tangan. Keahlian dalam memilih warna, pencahayaan serta insting terhadap keindahan foto juga diperlukan. Agar tidak sembarangan da...