Postingan

Mau Join WAG PGI? Begini Caranya!

Gambar
  Join WAG Phonegraphy Membangun relasi sangat dibutuhkan dalam segala hal. Tidak terkecuali ketika kita ingin belajar fotografi. Berbagai cara bisa kita praktikkan untuk membangun relasi tersebut, namun hal yang paling mudah adalah bergabung dengan komunitas. Phonegraphyindonesia mencoba membuka jalan untuk teman-teman phonegrapher yang ingin berbagi pengalaman dan belajar bersama melalu Whatsapp Group (WAG). Banyak manfaat yang bisa phonegrapher dapatkan. Seperti bertemu teman satu hobi, teman baru, sharing ilmu, dan lain sebagainya. Selain itu, phonegrapher juga bisa mengikuti challenge mingguan PGI dengan lebih mudah. Baca juga:  Phonegraphyindonesia Berminat untuk join WAG phonegraphyindonesia? Sebelum join, pahami dulu poin-poin di bawah ini. • Setiap anggota WAG wajib mengirim identitas berisi nama, id IG, dan asal daerah. • Dilarang mengirimkan link selain yang berhubungan dengan phonegraphy (termasuk marketing) • Dilarang spam chat • Anggota yang tidak m...

Objek dan Subjek Foto Beda Makna, Ini Penjelasannya

Gambar
Foto: Admin Belajar fotografi bukan hanya belajar memotret saja. Namun juga harus memahami teori teori dasar, praktik, sampai hal paling sederhana seperti istilah objek dan subjek foto. Dalam beberapa kesempatan diskusi foto, pernah kah phonegrapher bingung soal perbedaan objek dan subjek foto? Dua kata (objek dan subjek) yang sering membingungkan phonegrapher, bahkan dianggap sama maknanya, ternyata memiliki arti berbeda loh. Perbedaan tersebut ada pada skala foto yang dimaksud. Baca juga:  Refleksi Fotografi dan Jenis-jenisnya Objek foto mengarah pada skala foto yang lebih luas. Misalnya, saat phonegrapher hunting foto di pasar, maka barang yang dijual, pedagang, atap, dan segala yang ada dalam foto tersebut termasuk dalam objek foto. Seperti contoh foto di bawah ini. Sedangkan subjek foto, adalah bagian atau skala yang lebih sempit (terfokus) pada objek di dalam foto seperti para pedagang, keranjang dan lain sebagainya. Kemudian, subjek foto diseleksi lagi hingga terdapat su...

Refleksi Fotografi Dan Jenis-jenisnya

Gambar
Reflection Fotografi Menjadi fotografer harus memiliki kepekaan yang tinggi. Karena, apa saja yang ada di sekitar kita, sejatinya bisa dijadikan objek foto. Salah satunya yaitu genangan air. Jenis fotografi yang memanfaatkan genangan air sebagai medianya adalah refleksi fotografi. Jenis foto ini memanfaatkan pantulan cahaya melalui media tertentu seperti air, kaca, bahkan layar smartphone. Seperti namanya, refleksi memang diartikan sebagai gerakan, pantulan, cerminan atau gambaran. Refleksi fotografi memiliki keunikan tersendiri, yakni foto yang dihasilkan akan lebih dramatis dan memiliki kesan 3 dimensi. Karena warna dan elemen di dalamnya akan digandakan. Penggandaan dari pantulan tersebut bisa menjadi subjek utama (Point Of Interest) atau hanya subjek pelengkap saja. Dikutip dari www.semarangkota.com jenis refleksi fotografi dibagi dalam beberapa jenis lainnya. Baca juga:  Mengenal Leading Line, Garis Imajiner Foto Pertama, refleksi alam. Pada refleksi alam tentu seorang...

Sejarah Kamera Smartphone

Gambar
Foto: pixabay.com Pernah kah terlintas dalam benak kita, siapa yang pertama kali memiliki ide memasang kamera pada handphone? Handphone apa yang pertama kali dilengkapi kamera? Berapa pixel kamera di handphone tersebut? Dalam artikel kali ini, kita coba telusuri lebih dalam Sejarah Kamera Smartphone. Smartphone pada dasarnya bentuk perkembangan dari handphone. Smartphone hanya kenaikan kelas fungsional dari handphone yang awalnya hanya untuk berkomunikasi (SMS, telfon) menjadi multifungsi seperti berselancar di internet, mengambil foto, memutar musik, dan sebagainya. Dari berbagai fungsi yang berkembang, fitur kamera menjadi daya saing paling menonjol oleh vendor smartphone saat ini. Perkembangan yang sangat pesat sehingga banyak smartphone yang menawarkan spesifikasi kamera tinggi, bahkan dilengkapi sampai 4 kamera. Hasilnya pun tidak mengecewakan, efek seperti bokeh, fitur manual camera, kini sudah tersedia di kamera smartphone. Baca juga:  Memaksimalkan Kamera Smartphone unt...

Apresiasi Karya Bukan Pada Repost Semata

Gambar
Foto: pixabay.com Akhir-akhir ini Mimin sering mendapat Direct Message (DM) dengan isi permintaan reposting foto. Mimin apresiasi, barangkali itu memang antusiasme phonegrapher. Tapi, yang membuat Mimin ingin menuliskan ini adalah ketika orang yang mengirim pesan membawa kalimat "fotoku kurang bagus yah, makannya gak pernah direpost." Tidak bermaksud menyinggung siapapun, bagi Mimin, kalimat seperti itu tidak sepantasnya diucapkan. Karena secara tidak langsung, kita seperti merendahkan karya diri sendiri. Kenapa demikian? Karena dari kalimat tersebut akan timbul ketidakyakinan, tidak percaya diri, dan insecure. Lantas, apa yang seharusnya dilakukan? Ketika kita menyadari kekurangan yang ada pada diri sendiri, langkah yang paling tepat adalah menutup kekurangan tersebut. Misalnya, jika kita merasa karya foto yang dihasilkan belum memuaskan, maka pelajarilah kembali. Entah soal teori dasar, peralatan, atau lainnya. Setelah itu, praktikkan berulang-ulang. Baca juga:  Hati-hati P...

Mengenal Leading Line, Garis Imajiner Foto

Gambar
Leading Line Fotografi Setiap foto pada umumnya memiliki keindahan tersendiri. Baik dari segi komposisi maupun nilai foto yang terabadikan. Salah satu komposisi yang harus dipelajari oleh phonegrapher adalah komposisi leading line. Leading line diambil dari Bahasa Inggris. Leading berarti pembimbing, dan line berarti garis. Jika dijabarkan lebih luas, leading line bisa diartikan sebagai garis imajiner dalam foto yang membimbing mata kita untuk melihat foto lebih luas dan mencari objek utama dalam foto (point of image). Disebut garis imajiner karena pada dasarnya garis-garis tersebut tidak ada. Hanya ilusi, imajinasi manusia semata. Garis imajiner leading line terbentuk secara alami. Seorang phonegrapher harus bisa memanfaatkannya sebagai acuan ketika mengambil foto. Tanpa bantuan garis imajiner, foto yang dihasilkan akan membingungkan orang yang melihat hasilnya. Baca juga:  Menangkap Keindahan Malam dengan Night Shot Photography Leading line tidak hanya terfokus pada garis l...

Hati-hati Phising di Instagram

Gambar
Pengguna media sosial (medsos) setiap harinya bertambah. Tidak hanya kalangan remaja, kini anak-anak dan orang dewasa pun mulai menggunakannya. Selain facebook dan twitter, salah satu medsos lainnya yang sering digunakan adalah instagram. Platform medsos yang didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Kringer ini sudah digunakan 56 juta orang di Indonesia, atau setara dengan 20,97% dari populasi masyarakat Indonesia. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Belum lagi jumlah pengguna di negara lainnya seperti Amerika Serikat sekitar 110 juta pengguna (33,44%), Brasil 66 juta pengguna (31,38%), India 64 juta pengguna (4,68%), dan beberapa negara yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Pemanfaatan instagram sendiri bukan hanya sekadar untuk upload foto semata. Bagi mereka yang mampu melihat peluang, instagram bisa digunakan sebagai lahan digital yang sangat luas dan tidak terbatas. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh pengguna instagram dengan menjadikannya ...